Kamis, 02 Juli 2015

tentang live in

ya ollooh blog gue udah jarang di update lagi, sama kayak orangnya ga pernah di update :'(

dan fix, liburan semester ini gue ga bisa perbaikan gizi. :'( ga pulang ke palembang :(

kali ini tentang kegiatan gue ngeliput live in.

tanggal 24-26 juni kemaren, gue diminta untuk menjadi dokumentasi kegiatan live in anak asrama Sanata Dharma, hampir seluruh anak asrama ini berasal dari Indonesia timur. mereka live in di desa serut, gunung kidul. gue sempet berpikiran bahwa tujuan live in ini seperti pada umumnya live in, yaitu merasakan bagaimana susahnya hidup di desa terpencil. Anak dari daerah terpencil jauh di timur sana, live in di desa, ngapaiiiinnn?? bahkan dari tempat asalnya mereka juga seperti itu.

benar saja, waktu mereka diberitahu tentang kegiatin ini, ada anak yang "nyeletuk" protes

kepala asrama : bulan depan kalian akan ada kegiatan live in.

anak asrama : dimana bapa?

kepala asrama : di daerah gunung kidul, itu daerah pegunungan. jadi nanti bakalan dingin, jangan         lupa bawa jaket.

anak asrama : aduuh bapa, saya punya rumah di timur sana sudah terpencil diatas gunung. saya kuliah di jogja karena ingin merasakan hidup dikota, sudah sampai di kota, bapa ajak saya ke gunung lagi, buat apaa??

kepala asrama : . . . . .

ternyata, dugaan saya salah. tujuan dari live in ini adalah untuk mengingatkan kembali mereka dengan rumah, agar mereka tidak melupakan bagaimana nyamannya rumah, karena kemanapun kita pergi, sejauh apapun kita pergi, rumah adalah tempat kita kembali.

banyak dari mereka pun terharu pada saat berbagi pengalaman satu sama lain, mereka bercerita tentang bagaimana rindunya mereka dengan orang tua mereka, rindu dengan rumah. gue pun merasakan hal ini, dan cerita tke temen gue yang juga bagian dokumentasi, namanya flo.

"kenape lu di? kok mata lu berair gitu?" kata flo

"dengerin curhatannya mereka gue malah jadi kangen rumah"

"tumben lu jadi melow gini, kangen ortu lu juga?"

"engga"

"lah? terus?"

*berlinang air mata* "gue kangen makan pempek, di jogja pempeknya mahal"

"gembeelll...!!"

malam itu kita sharing di salah satu rumah penduduk yang cukup terpencil, kita (gue, flo, dan mas rangga) pulang ke basecamp jam 12 malam. tidak seperti biasanya, flo malam itu nebeng mas rangga (biasanya sama gue, karena kita sama-sama dokumentasi) mereka naik motor jalan di depan sementara gue dan jarvis (motor gue) ngikutin dari belakang. udah setengah jalan, gue baru sadar tripod gue ketinggalan, panik gue langung puter balik, pas udah sampe rumah tempat sharing, dimana tripod gue tertinggal, gue baru sadar, gue belom ngabarin mereka. waktu mau ngabarin mas rangga lewat HT, eh baru inget HT di bawa si flo. siall...!! jadi lah gue malam itu, malam jumat, ngendarain sendirian di tengah hutan yang ga ada lampu jalan, bener-ga ada penerangan lain selain lampu motor gue. kiri kanan jurang. mana denger-denger daerah itu dulu tempat pembuangan PKI,  Di tengah Hutan, gelap, kiri kanan jurang, angker, sendirian, deg-deg'an men. seumur hidup gue, ga pernah gue se-religius malam itu.

oke segitu dulu cerita gue tentang live in.

oh iya, sedikit tentang isu pembunuhan yang lagi marak akhir-akhir ini, pembunuh adalah salah satu dari 3 orang dalam list gue yang harus masuk neraka.

orang yang harus masuk neraka
3. anak durhaka

2. pembunuh

1. pencuri kulit ayam KFC yang mau dimakan terakhir..!!